Senin, 14 Juni 2010

Plot and Structure of Prose

Plot and Structure of Prose
Istilah sastra, plot adalah semua kejadian dalam cerita terutama diberikan terhadap pencapaian beberapa efek artistik atau emosi tertentu atau tema umum. Sebuah, plot rumit rumit dikenal sebagai suatu keruwetan, tapi bahkan laporan sederhana plot dapat memiliki beberapa kesimpulan, seperti dengan lagu-lagu tradisi balada.
Plot sering dirancang dengan struktur naratif, cerita atau busur cerita, yang meliputi eksposisi, konflik, tindakan meningkat dan klimaks, diikuti oleh tindakan jatuh dan resolusi.
Eksposisi: terkait dengan plot pengenalan karakter dan setting. Elemen-elemen ini mungkin sebagian besar disajikan pada awal cerita, atau muncul sebagai semacam deskripsi insidental seluruh.
Rising Aksi adalah bagian tengah cerita selama berbagai masalah muncul, yang mengarah ke klimaks. Konflik adalah masalah dalam cerita yang memicu tindakan.
Klimaks adalah puncak konflik.
Falling action adalah bagian dari sebuah cerita berikut klimaks. Bagian dari cerita ini menunjukkan hasil klimaks, dan pengaruhnya terhadap karakter, pengaturan dan melanjutkan acara.
Resolusi ialah penyelesaian atau peleraian terhadap sebuah konfliks.
Plot terbagi menjadi tiga bagian:
1. Plot renggang: biasanya terdapat pada sebuah roman atau prosa yang memiliki peran utama yang banyak.
2. Plot rapat: memiliki peran utama 1 atau 2, sehingga focus.
3. plot campuran; gabungan antara plot renggang dan plot rapat.

Prosa berbentuk kalimat-kalimat, dalam kesusastraan, yang dimaksud prosa adalah bahasa bebas, bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Prosa tidak diikat da;lam aturan-aturan khusus, tetapi tidak lepas dari aturan tata bahasa. Prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat bentuk, irama dan rima atau tidak terikat oleh banyaknya suku kata dan jumlah baris. Kemudahannya terletak pada gaya bahasa pengurang yang mencerminkan jiwanya dalam menyusun dan menyampaikan buah pikirannya.
Alur (plot) dalam prosa adalah rangkaian carita yang disusun dalam hubungan sebab-akibat. Alur berpusat pada adanya konflik atau masalah yang dicoba untuk diselesaikan. Alur biasanya terbagi atas beberapa tahapan:
• Pengenalan situasi cerita (eksposisi)
• Pengungkapan peristiwa (Komplikasion)
• Arah menuju konflik (Rising action)
• Puncak konflik (Turning point)
• Penyelesaian (ending)
Berdasarkan urutan waktu peristiwanya, alur dibedakan menjadi dua; alur maju (progressive), peristiwa disusun secara kronologis, berurutan dari awal hingga akhir sebagaimana urutan waktu dari alur mundur (flash back), ada bagian dimana peristiwa masa lalu diceritakan kembali.
Struktur dalam prosa mencakup unsure intrinsic dan ekstrinsik. Unsur intrinsic sendiri terdiri dar tema, plot, amanat, latar, penokohan, sudut pandang, nada dan suasana, serta gaya bahasa.
Sedangkan unsure ekstrinsik terdiri atas nilai-nilai yang diyakini masyarakat/ pengarang, agama pengarang, pendidikan pengarang, kondisi social masyarakat, kondisi politik saat sastrawan menciptakan karya tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar