Senin, 14 Juni 2010

Readingly Text Roland Bather Writingly Text

Readingly Text
Roland Bather
Writingly Text

• Readingly Text adalah karya sastra yang enak dibaca. Tuntas, lugas, bukan cerita berbingkai, plotnya jelas. Sehingga mengarahkan pembaca pada pemahaman tertentu.
• Writingly Text ialah text yang penuh dengan diksi, teka-teki dan membuat orang/ pembaca berulang kalo membacanya.
• Umumnya short story dan novel termasuk readingly text, sedangkan puisi yang baik ialah yang berbentuk writingly text.
• Karya atau elemen sastra dibagi dua:
1. Unsur Intrinsik
Unsur unsur intrinsik sastra adalah unsur dalam yang membangun keutuhan sastra.
Yang termasuk unsur intrinsik karya sastra adalah tema, amanat, watak, setting, dan sudut pandang. Unsur Intrinsik tersebut dibagi dua:
a. Struktur Fisik: Kata-kata, intonasi, suara
b. Struktur Batin: Plot setting, tema, massage, character, point of view, figurative language.
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur-unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Secara lebih khusus lagi ia dapat dikatakan sebagai unsur-unsur yang mempengaruhi bangun cerita sebuah karya sastra, tetapi tidak menjadi bagian di dalamnya. Walaupun demikian, unsur ekstrinsik cukup berpengaruh terhadap totalitas bangun cerita yang dihasilkannya. Pemahaman unsur ekstrinsik suatu karya sastra, bagaimanapun, akan membantu dalam hal pemahaman makna karya itu mengingat bahwa karya sastra tak muncul dari situasi kekosongan budaya. Bentuk penyampaian moral dalam karya fiksi mungkin bersifat langsung atau tidak langsung. Akan tetapi, sebenarnya pemilahan itu hanya demi praktisnya saja sebab mungkin saja ada pesan yang bersifat agak langsung. Dalam karya sastra mungkin sekali ditemukan adanya pesan yang betul-betul tersebunyi sehingga sulit untuk dirasakan. Nilai kebudayaan sebagai hasil budidaya dan berkembang di masyarakat sangat berpengaruh terhadap karya sastra yang dihasilkannya. Nilai-nilai inilah yang menjiwai karya sastra dan memberikan warna tersendiri bagi makna karya sastra yang dihasilkannya
Sekalipun kesusastraan tidak eksplisit mencerminkan cita-cita keagamaan atau secara langsung membimbing pembaca untuk mengabdi kepada Tuhan, hal ini tidak berarti sastra tersebut sepi dari unsur-unsur keagamaan. Dewasa terancam pada bidang martabat manusia. Yang pertama-tama diserang bukanlah agama itu sendiri, tetapi hak-hak asasi manusia dan nilai-nilai manusiawi dipermainkan. Padahal nilai-nilai manusiawi itu sebenarnya perilaku religius yang harus dimilik oleh setiap umat beragama. Jadi, karya sastra yang bernilai manusiawi dan mencerminkan perilaku religius selayaknya dapat dijadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari.
Ekstrinsik:
a. Author/ Writer, bigrafi, family, education
b. Lingkungan; Ideologi, politik, ekonomi, social, budaya

TIDAK BERDIRI SENDIRI

REGRESI TEXT PROGRESI

KREATIVITAS IDEALISME

Tidak ada komentar:

Posting Komentar