Senin, 14 Juni 2010

sastra

A. Definisi Sastra
1. Menurut Aristoteles, Sastra adalah cerminan dari kehidupan (mimesis).
2. Secara etimologis, sastra berasal dari kata susastra, su berarti indah, elok, baik sedangkan sastra ialah tulisan. Jadi sastra ialah tulisan yang indah.
3. Menurut Aristoteles, Sastra memiliki dua unsur, yaitu utile (bermanfaat) dan dukle (nikmat).
Setiap definisi sastra terikat pada waktu dan budayanya, karena sastra adalah hasil kebudayaan, hasil cipta, karya, dan karsa manusia. Ada beberapa factor yang menyebabkan suatu teks disebut sastra oleh pembaca. Pertama, sastra terdapat penanganan bahan yang khusus. Baik dalam puisi maupun prosa, yakni paralelisme, kiasan, bahasa yang tidak gramatikal, dan terdapat bentuk dan sudut pandang bagi jenis teks kisahan. Kedua, sastra barat masa kini kebanyakan teks yang fiksionalitas atau rekaan, namun ada juga yang bukan rekaan.
B. Fungsi Sastra
1. Memberi wawasan yang lebih umum mengenai masalah duniawi, social, ataupun intelektual.
2. Sebagai alat kesenangan. Bisa berupa benar-benar pelepas ketegangan, memperoleh kenikmatan estetis yang aktif, yaitu apresiasi teks sehingga kita benar-benar masuk dalam teks yang disajikan, dapat pula terjadi identifikasi, yaitu perlibatan pribadi dengan apa yang dikisahkan.
C. Ragam Sastra
Ada banyak ragam atau genre sastra. Sajak lirik dan sajak peristiwa:ode, sonata. Balada, cerita pendek dan novel, tragedy, komedi dan drama keluarga, khotbah, esai dan surat-menyurat, dan sebagainya.Diantara keanekaragaman itu terdapat perbedaan besar, sedangkan di sisi lain beberapa ragam sastra yang bersinggungan dengan ragam yang bukan sastra. Seperti novel dan penulisan sejarah, esai sastra dan jurnalistik, sajak-sajak tertentu dan pesan iklan.
Plato membegi teks dalam tiga kelompok, yaitu yang penceritaannya pengarang sendiri (sajak pujian), teks yang menampilkan tiruan orang lain (drama), dan bentuk campuran yang berganti-ganti yang berisi kedua jenis di atas. Contoh bentuk campuran, di dalamnya teks ‘pencerita’dan dialog silih berganti.Pembagian tiga ini sering kali dihuungkan dengan ketiga ragam lirik, drama, epik (atau teks kisahan) yang ditentukan oleh isinya. Lirik sering kali dihubungkan dengan pengungkapan perasaan dalam bentuk puisi, misalnya gambaran alam secara liris dalam prosa. Drama dan kisahan berisikan suatu cerita.
Teks monolog yaitu teks yang dibawakan oleh satu pencerita. Kebanyakan puisi berbentuk monolog. Sedangkan teks dialog sekurang kurangnya ada dua pembicara yang berbicara silih berganti. Teks ini sering dijumpai dalam drama: tragedy, dan drama keluarga. Yang terakhir adalah teks berlapis, epos dan cerpen merupakan contoh teks berlapis.
D. Jenis karya sastra indonesia
a.Puisi
Puisi dibagi menjadi tiga kelompok:
1. Puisi lama: Pantun, masnawi, kit’ah, najam, gajal, mantera, syair, gurindam, ruba’I,.
2. Puisi baru: distiekon, terzina, quatrain, kuintet, sektet, septima, soneta.
3. Puisi modern: sajak bebas.
b. Prosa
1. prosa lama: kisah, dongeng, riwayat, tambo, legenda.
2. prosa baru: novel, cerpen, roman
c. Drama
1. drama tradisional: sandiwara, ludruk, ketoprak, lenong.
2. drama modern: teater

Tidak ada komentar:

Posting Komentar